Ah, mungkin untukmu ini bukan lagi sebuah rahasia.
Mari aku ceritakan terlebih dahulu kisahnya.
***
Akhir-akhir ini orang-orang disekitarku menekuk wajahnya. Aku membayangkan mereka sedang memikul kuda raksasa di pundak mereka masing-masing. Ah, pantas saja mereka menekuk wajahnya. Siapapun tidak ingin memikul kuda raksasa! Hmmm, kecuali mereka sedang mencari pengakuan dari Guinness World Records.
Mereka tidak bisa tersenyum.
Ah, seandainya mereka memikul uang dan bukan kuda raksasa.
Baiklah, mungkin aku berlebihan. Imajinasiku terlalu tinggi. Mereka tidak memikul kuda raksasa. Mereka hanya sedang memikul masalah. Bahkan mungkin mereka akan lebih memilih memikul kuda raksasa dibanding masalah mereka.
Lalu aku menoleh pada pundakku sendiri. Apakah aku sedang memikul kuda raksasa?
Ah, cermin kesayanganku mengatakan akupun sedang menekuk wajahku.
“ada kuda raksasa di pundakmu. Pantas saja kau menekuk wajahmu. Siapapun tidak ingin memikul kuda raksasa. Well, kecuali kau sedang mencari pengakuan dari Guinness World Records.”
Baiklah, abaikan perkataan si cermin. Toh cermin tidak bisa bicara. Lagi-lagi imajinasiku terbang terlalu tinggi. Tapi, mari kita sepakati satu hal sebelum kau membaca lebih jauh tentang rahasia ini. Anggap saja masalah itu adalah kuda raksasa. Deal!
Melihat mereka (dan wajahku sendiri) menekuk wajah seperti itu, aku terusik.
ingin sekali aku mengusir kuda raksasa itu dan berkata,
“Hei, kau butuh tempat untuk memindahkan kuda raksasamu? Hubungi aku.”
Tapi yang benar saja. Mana mungkin aku memikul kuda raksasa mereka. Aku pun sedang keberatan memikul kuda raksasaku.
Kemudian aku menemukan sebuah lirik lagu yang menurutku sangat pas untuk mereka (dan untuk diriku). Akuilah bahwa musik mampu meringankan bebanmu. Kira-kira begini liriknya:
Smile though your heart is aching
Smile even though it's breaking
When there are clouds in the sky
You'll get by
If you Smile through your pain and sorrow
Smile and maybe tomorrow
You'll see the sun come shining through
For you
Light up your face with gladness
Hide every trace of sadness
Although a tear may be ever so near
That's the time (thats the time) you must keep on trying
Smile- What's the use of crying
You'll find that life is still worthwhile
If you just smile.
That's the time (thats the time) you must keep on trying,
Smile- What's the use of crying
You'll find that life is still worthwhile
If you just smile.
Smile though your heart is aching
Smile Even though it's breaking
When there are clouds in the sky-
You'll get by
That's the time (thats the time) you must keep on trying
Smile- What's the use of crying
You'll find that life is still worthwhile
If you just
You'll find that life is still worthwhile
If you just smile.
(-SMILE_Charlie Caplin-)
Ah, ya, mungkin akan lebih baik jika aku mulai melenturkan wajahku dan tersenyum pada kuda raksasaku. Tidak mudah, tentu saja. Tapi apa salahnya mencoba.
Aku harus memberitahu mereka yang sedang menekuk wajah itu! (kecuali mereka sedang mencari pengakuan dari Guinness World Record).
Oke, mari mengantisipasi. Mereka bisa saja berteriak “KAU TIDAK MENGERTI APA YANG SEDANG KUHADAPI! KAU TIDAK TAHU BEGITU BESAR KUDA YANG SEDANG KUPIKUL! SINGKIRKAN LIRIK ITU!”
Oh baiklah, anggap saja memang aku tidak mengerti apa yang sedang mereka hadapi. Tapi aku cukup melihat seberapa besar kuda mereka sehingga mereka rela menekuk wajahnya. Sebaiknya aku memberikan tulisan ini saja. Untuk mengantisipasi teriakan mereka.
Setidaknya, kalau mereka tetap berpikir seperti itu, hanya hati mereka yang mendengarnya. :)
***
Bukan kisah yang mengharu biru dan menyayat hati. Tapi mungkin ini mampu meredakan tekukan wajahmu. Coba lihat kuda raksasamu dan tersenyumlah padanya. Aku berani meyakinkanmu kuda itu akan tersenyum padamu dan akhirnya menyerah menduduki pundakmu.
Then, surprise! You win! Kamu menang dari kuda raksasamu!
Well, aku tidak menjanjikan tidak akan ada kuda raksasa lain, atau beruang raksasa, atau apapun imajinasimu tentang masalahmu. Hanya saja ketika kau memutuskan untuk tersenyum menghadapinya, kau akan tahu apa yang harus kau lakukan selanjutnya.
Miracle? Yes. It’s miracle. Your smile can be the miracles for you, and for another people.
Selamat tersenyum pada kuda-kuda raksasamu.
Oh. Ini bukan rahasia lagi. Berikan pada yang lain supaya dunia berubah bentuk menjadi tanda “smile”.
Oh!siapa tahu kuda raksasa itu akan berubah bentuk menjadi “kuda raksasa yang sedang tersenyum”. :)
1 komentar:
mon aku kira itu orang ngangkat kuda asli beneran...hehhe, canggih juga....(maap oot)
Posting Komentar