"Kebenaran adalah berani, dan kebaikan tidak pernah takut." -William Shakespeare_Measure for measure-

Sabtu, 30 April 2011

Ugh.

SATU. Mereka mengaku tidak mengenalnya. 

DUA. Mereka tertarik padanya.

TIGA. Mereka mengenalnya.

EMPAT. Ia jatuh.

LIMA. Mereka terkejut.

ENAM. Mereka meliriknya. 

TUJUH. Mereka kasihan padanya. 

DELAPAN. Mereka mengulurkan tangan. 

SEMBILAN. Ia terharu. 

SEPULUH. Ia menyambut uluran tangan mereka. 

SEBELAS. Waktu berjalan terus. 

DUA BELAS. Mereka mulai menarik tangan. 

TIGA BELAS. Ia mulai menarik diri. 

EMPAT BELAS. Mereka tidak lagi tertarik. 

LIMA BELAS. Ia masih tertatih-tatih. 

ENAM BELAS. Mereka hanya melirik.

TUJUH BELAS. Mereka berkasak-kusuk dibelakangnya. 

DELAPAN BELAS. Oke, Ia bangkit sendiri. 

SEMBILAN BELAS. Oops! sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Sempurna. 

DUA PULUH. Mereka masih berkasak-kusuk. 

DUA PULUH SATU. Hanya segelintir dari segudang mereka yang masih tertarik.

DUA PULUH DUA. Ia butuh obat luka dan plester. 

DUA PULUH TIGA. Mereka mengaku tidak mengenalnya. 

DUA PULUH EMPAT. Ia lelah menghitung. 

DUA PULUH LIMA. DUA PULUH ENAM. DUA PULUH TUJUH. DUA PULUH DELAPAN. DUA PULUH SEMBILAN..............

.............. Ia berhenti menghitung. Ia berhenti mengeryit. Dan Ia bangkit sendiri dengan berharap pada keajaiban. Mereka wajar. Mereka menggenapi apa yang dikatakan orang kuno. Bahwa manusia tidak bisa diandalkan. Bahwa kesalahan fatal ketika berharap pada manusia. bahkan berharap pada diri sendiri pun adalah kesalahan dalam melangkah.

-end- 

 

Jumat, 29 April 2011

KETIKA TUHAN SEDANG BERPESTA.

 "  Ketika Tuhan sedang berpesta: Indah dan spektakuler. Tidak akan kurang dari itu".  -Fe'S-

Ia meletakkan sebidang besar iman dan pengharapan. 
Ia melukis kasih dan damai. 
Ia membentuk perangkat logika dan kreativitas. 
Ia mendirikan benteng kekuatan. 
Kemudian, Ia meletakkan semua itu di bagian strategis dalam hidupmu. 
Dan akhirnya, Ia menyelimutimu dengan perlindungan agar ketika musuh mendobrak pintumu, kamu tidak menjadi ciut dan mundur. 
Bonus! Ia memberikan kesetiaanNya dengan cuma-cuma, agar kamu boleh memegang janjiNya tanpa ragu. 
Lalu puncaknya, semua menjadi terang karena Ia tersenyum. 

Tahu tidak? Begitulah ketika Tuhan sedang berpesta. Indah dan spektakuler. Tidak akan kurang dari itu. :)
 


Kamis, 28 April 2011

WELCOME NEW HEADER, GOOD BYE BLUE ATMOSPHERE

*Well, this post is a little different from my previous posts. 

Finally, I just "get rid" of thebeach, bright cloud, brown bag, sneakers, and beautiful blue atmosphere  that has become the background of this blog for several months. 

Why oh why??
Because I have a new header! 
This header is a special gift from him (especially him). :) 
It's very cool! (at least, for me it is so cool). 
And I can't wait to show it to you, guys. :D
Then, i have to say "goodbye" for you dear beach, bright cloud, brown bag, sneakers, and beautiful blue atmosphere. :( 

Oh!thanks to someone out there who made this image. It's cool! Isn't it? :)


Okay. Lebay. I called it ababil. But it's okay for now yeaaahh. 

'hope you enjoy the header guys. 
Not so-great like another blogs. But it's cool enough for my blog. :) 

How to look overall appearance of the header? 

It's easy, make sure that your internet connection is running well. Or if it not goes so well, be patient to wait the "header show" rendering until finish (you can read my previous post when you wait the rendering, *biggrin). 
And you'll see my title! Aha! (*i'm so on-fire about this) hahahaha. 

Welcome new header! 

*it's not "very important" post, actually. But, it's good enough for my "variation posts" on this blog. It will not be too often, I swear! :D

Kamis, 21 April 2011

ZONA NYAMAN

“Aku tidak keluar dari zona nyaman, aku dikeluarkan dari zona nyaman.” 

Diwaktu tertentu kau hanya tertawa dan tersenyum. Seperti dimanjakan, wajahmu bersinar terang dan tidak pernah menyentuh kesedihan. Berputar-putar di zona nyaman, tapi tidak pusing. Semua yang kau inginkan ada didepan matamu. Mungkin, kau tidak perlu mengucapkannya. Hanya memikirkannya didalam kepalamu, lalu TAA-RAA! Semua tersedia untukmu. 

Orang bodoh mana yang ingin keluar dari zona nyaman seperti itu? Seperti surga dibumi, eh? 

Lalu diwaktu yang lain, kau menangis sampai bengkak. Meratap seperti narapidana yang akan dihukum gantung. Sinarnya tidak lagi terang, bahkan meredup. Sejauh matamu memandang, hanya ada kesedihan dan ratap. Kini berputar tidak lagi terasa menyenangkan, pusingnya membuat kepalamu seolah-olah sedang terbelah menjadi dua. Kau berteriak sekeras mungkin, tapi semua keinginanmu tidak lagi tersedia didepan matamu. Jawaban dari setiap teriakanmu hanyalah gema suaramu dan akhirnya sunyi. Kemudian kau tersungkur. Yang lebih menyedihkan, kau merasa sendiri. Lampu sorotnya hanya mengarah padamu, tidak ada yang lain. Unfortunately, kau menonton kesedihan dirimu sendiri. 

“Aku tidak keluar dari zona nyaman. Aku dikeluarkan dari zona nyaman. Kesalahan besar apa yang kulakukan sampai aku dikeluarkan dari zona nyaman itu? Aku tidak menyikut yang lain. Kami tertawa bersama-sama. Aku tidak berbuat curang. Semua orang di zona nyaman itu mendapatkan apa yang mereka inginkan. Tidak hanya aku. Apa yang membuatku dikeluarkan dari zona nyaman?” 

Masih meratap. Kini punggungmu tidak lagi tegak, wajahmu tidak lagi menengadah keatas. Matamu tidak lagi membelalak lebar. Seperti berkubang di kolam airmata? Ya, mungkin seperti itu. 

Kau bertanya-tanya. Berusaha mencari jawabannya. Lagi-lagi tidak ada yang mampu menjawabnya. Atau, jawaban itu memang sengaja disembunyikan darimu? Sayang sekali hanya gema suaramu yang menjawab pertanyaanmu. Menjawab? Tidak. Pertanyaan itu hanya dilemparkan kembali padamu. 

Masih tersungkur. Masih meratap. Dan masih berusaha menemukan jawabannya. 

Uh. Hentikan. Kau hanya berjalan ditempat. Yang harus kau lakukan adalah menegakkan kembali punggungmu. Menyimpan pertanyaanmu untuk menghemat energi. Mulai melangkah kedepan dan tinggalkan ratap tangis itu dibelakang. Kalau tidak salah, ada cahaya di ujung sana. Ya kan? Selalu ada cahaya. Waktunya belum habis untuk tidak ada lagi cahaya. Seseorang harus membuktikan ada cahaya diujung sana. Berhubung kau menganggap sedang sendiri di zona tidak nyaman ini, maka dirimu sendirilah yang harus membuktikannya. 

Setelah berjalan cukup jauh, setelah punggung kembali ditegakkan, setelah pengharapan kembali dikumpulkan, setelah menjadikan cahaya diujung sana sebagai tujuan, apakah kau mendapatkan kembali zona nyamanmu? Apa betul cahaya diujung sana menyimpan berbagai jawaban yang sedang kau tunggu? 

Tidak dan Iya. Tidak untuk zona nyaman, Ya untuk jawaban. 

Jawaban yang kau dapat cukup sederhana. 

“tunggu dan lihat. Yang terbaiklah yang terjadi. Percaya dan bertekunlah. Yang terbaiklah yang terjadi. Beriman dan lakukan yang benar. Yang terbaiklah yang terjadi.” 

Maka yang terjadi inilah yang terbaik. Merasakan zona nyaman, dikeluarkan dari zona nyaman, melewati kolam airmata, hingga kembali menegakkan punggung untuk berjalan kedepan, kemudian menemukan jawaban yang mungkin tidak seperti yang diharapkan. Tapi inilah yang terbaik. Kau tahu? Karena kau sedang belajar untuk menjadi si kuat dan tangguh. Agar nanti ketika perang terjadi, kau, si kuat dan tangguh, boleh menjadi pemimpin yang memegang tongkat untuk memenangkan peperangan.
 
Tidak percaya? 

“tunggu dan lihat. Yang terbaiklah yang terjadi. Percaya dan bertekunlah. Yang terbaiklah yang terjadi. Beriman dan lakukan yang benar. Yang terbaiklah yang terjadi.” 

Selasa, 19 April 2011

A.N.G.E.R.

-It's about choice when you face and manage your anger- (Fe'S) 

Satu kali mengusik: It's a little bit okay. 
Dua kali mengusik: I'm not comfort and a little bit "hot" here. 
Tiga kali mengusik: Enough. Don't try me.
Empat kali mengusik: Can you hear me? Again, don't try.
Lima kali mengusik: SLAP! Oops. I'm sorry. you play me, first.
(Tak terhitung) mengusik: Okay. I know you are so stupid. I'm quite. But I'll ensure everyone knows that you are stupid one. I'll ensure you crying like no hope!

*** 

Satu kali mengusik: It's a little bit okay. 
Dua kali mengusik: I'm not comfort and a little bit "hot" here. 
Tiga kali mengusik: Okay, it's not really good, actually. Let's stop. 
Empat kali mengusik: Can you hear me? 
Lima kali mengusik: Fiuh!Take a deep breath, dear my self. 
(Tak terhitung) mengusik: Okay. I'm quite. You know, it's not my bussiness to tell you that you are stupid one (or the smartest one). They (at the outside there) will do that. Bye. Have a good day. *smiling* 

*** 

Well,well,well,I think (and I hope) you find, see, and choose a better one from that difference above.

Have a good day, people! :)





Selasa, 12 April 2011

"LEFTY". So?

I'm proud to be lefty.-(Fe'S)- 


*tidak ditujukan bagi semua orang. Hanya ditujukan bagi orang yang menganggap kidal itu aib dan aneh.* 


Siapa bilang kidal adalah aib?
Siapa bilang kidal berarti tidak bisa bersikap santun?
Siapa bilang kidal itu menyedihkan?

Lihat saja si Obama! Presiden Amerika Serikat yang sedang terkenal dengan senyumnya itu menggunakan tangan kiri untuk menandatangani setiap surat-surat penting yang berhubungan dengan aset negara. 

Napoleon Bonaparte, Bill Clinton, Prince William from England, Bill Gates, Oprah Winfrey, Tom Cruise, Julia Roberts, Angelina Jolie, Issac Newton, Aristoteles, Albert Einstein, Michelangelo, Julius Caesar, many else!

Sedikit mengganggu ketika orang lain mulai melirik,mengerutkan dahi, mata membelalak, kemudian memandangimu cukup lama, sampai kau merasa tidak nyaman untuk melakukan apapun dengan tangan kirimu.

CUKUP MENYEBALKAN ketika kau harus menjawab pertanyaan semacam (maaf) "kamu cebok dengan tangan apa?"

Menangis untuk Tersenyum.

-Terkadang, untuk dapat tersenyum dengan tulus dan menjadi lebih bijak, aku (dan mungkin kamu juga) harus menangis dengan tulus dan (juga) bijak terlebih dahulu. (Fe'S)- 

Aku ingat.
Di satu malam, aku berteriak begitu keras. Dalam hati.
Tentu saja di embel-embeli dengan tangisan.
Mirip seperti drama-drama korea yang sedang hits saat ini.

Aku juga ingat.
Di suatu pagi, aku menghela nafas.
Kali ini diembel-embeli dengan wajah berkerut-kerut, mata bengkak dan merah, dan pipi yang bersemu. Bersemu kusam.

Kemudian, aku menerima lagu ini.

Jumat, 08 April 2011

SILENCE

"Sampai kapan?" 
"Sampai aku bosan. Atau sampai pihak lawan yang berhenti."
"Egois." 
"Sedikit."
"Sedikit?" 
"Ya.kalau banyak,aku sudah menghancurkan orang-orang yang mencoba mengusikku lebih dulu.benar-benar hancur sampai kedua pihak menyesal telah menimbulkan dan menanggapi perang."
"Bagaimana caranya mematikan api yang telah tersulut?tidak peduli siapa yang menyulut lebih dulu."
"Yakin ingin mendengar jawabannya?"
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...