Jika manusia diberi kesempatan oleh Tuhan untuk memilih umur, di umur berapakah kebanyakan manusia akan memilih?
Umur 2 tahun kah? Dimana saat-saat itu adalah saat yang menyenangkan karena yang kita tahu hanyalah bermain? Dimana saat-saat itu adalah saat kita masih belum tahu benar apa itu persoalan?
Umur 13 tahun kah? Dimana saat-saat itu adalah saat kita memasuki masa remaja dan mulai merasakan adanya cinta meski belum tahu benar apa arti sebuah cinta?
Umur 20 tahun kah? Dimana saat-saat itu adalah saat kita tahu apa itu persoalan dan permasalahan dan bisa labil dibuatnya karena suatu persoalan?
Umur 30 tahun kah? Dimana saat-saat itu adalah saat kita mendapat “label” dewasa dan mulai berpikir seakan kita tua?
Umur 50 tahun kah? Dimana saat-saat itu adalah saat kita mulai was-was akan pertanda penuaan dan akhir kehidupan? Dimana saat-saat itu adalah saat dimana kita merasa tidak berdaya menghadapi hidup yang terlalu keras ini?
Umur 70 tahun kah? Dimana saat-saat itu adalah saat dimana kita memang tidak berdaya menghadapi persoalan yang dirasa terlalu berat dan tubuh mulai mengkerut?
Umur 80 tahun kah? Dimana saat-saat itu adalah saat dimana kita sudah berpikir tentang kematian dan mulai mencari tanah untuk menguburkan diri sendiri?
Hanya saja Tuhan tidak pernah memberi pilihan seperti itu. Semua manusia secara adil harus melewati arti sebuah proses kehidupan. Semua memiliki peluang yang sama untuk merasakan proses tersebut, yang berbeda hanyalah masa pemberhentiannya.
Untuk yang satu ini memang benar Tuhan lah yang berkuasa penuh. Jika tidak, tentu tidak ada sebutan tua, muda, karena pilihan terbesar akan jatuh pada pilihan pertama, pilihan yang mengkondisikan kita untuk tidak merasakan dan mengerti peliknya sebuah persoalan.
Lalu mengapa Tuhan menciptakan umur dan persoalan berjalan beriringan?
Misterius,
Karena itulah Tuhan menciptakan satu makna diatas umur dan persoalan yang berjalan beriringan,
Satu makna,,.
TERIMAKASIH........
Diatas umur dan persoalan, selalu ada TERIMAKASIH sebagai pelindungnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar