Mereka bilang, perempuan adalah makhluk indah yang menggunakan perasaan nya untuk setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan ini.
Mereka bilang, perempuan adalah makhluk rapuh karena perasaan yang berbicara.
Mereka bilang, perempuan adalah makhluk egois karena perasaan yang bertindak.
Mereka bilang, perempuan adalah bla bla bla dan lain sebagainya.
Perempuan dan perasaan, selalu terkait erat seolah tidak bisa dipisahkan, atau mungkin memang tidak bisa dipisahkan?
Perempuan dan perasaan, menjadi satu identitas seolah tidak ada identitas lain, atau memang tidak ada identitas lain bagi perempuan?
Perempuan dan perasaan, akan berujung pada tangis, entah itu bahagia atau sedih, atau memang tidak ada ujung yang lain selain tangis?
Perempuan dan perasaan, kemanapun perginya selalu berjalan beriringan.
Apa memang hanya perempuan yang tidak bisa lepas dari perasaan?
Kalau begitu, laki-laki tidak punya perasaan kah?
Artinya laki-laki adalah Zombie?
Perasaan, selalu dikaitkan dengan perempuan seolah laki-laki tidak berhak dan tidak ikut serta didalamnya.
Mereka bilang, setiap orang punya perasaan, hanya perempuan lebih banyak dan lebih sering menggunakannya daripada laki-laki.
Kenapa semua orang memusingkan seberapa banyak yang terpakai dan terbuang?
Bukankah intinya apapun itu pasti terpakai tidak peduli kuantitas pemakaiannya?
Artinya, laki-laki dan perempuan adalah sama.
Laki-laki dan perempuan berjalan bersama menggunakan perasaannya, tidak peduli siapa yang menggunakan seberapa banyak dan sering,
Laki-laki dan perempuan selalu pernah berada pada situasi yang indah, rapuh, dan egois karena menggunakan perasaannya.
Kalau begitu, jika ada isak tangis, kerapuhan, atau keegoisan, mengapa mereka selalu bilang:
“dasar perempuan..”..
Hei, kemana laki-laki nya? Bukankah kita sepakat setiap jenis kelamin memiliki perasaan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar