Ada yang membicarakan kamu di belakang.
Ada yang berspekulasi tentang kamu.
Ada yang sekedar senyum palsu atas dasar prinsip sopan santun merk Endonesa.
Ada yang sekedar membuat kesimpulan (asal) dari masalah yang belum diselesaikan, langsung menuju bab akhir saja, biar selesai.
Ada yang menyakiti hati terlalu dalam, lalu cuci tangan.
Bahkan ada yang menusuk dari segala penjuru.
Aduh, yang seperti ini bukan hal baru. Justru klasik. Sangat klasik. Yang baru adalah teknologi. Social media adalah baru. Tapi tentang menyakiti, bukan hal baru. Sejak dulu, manusia ahlinya.
Kamu dan saya ahlinya.
Ini hidup di bumi. Bukan hidup di surga.
Jadi, sebisa mungkin, memaklumkan "sakit hati" akan jadi obat yang baik untuk sehatmu. Memaklumkan, bukan membiarkan.
*Ditulis pada tanggal 5 Januari 2015. Oh my. Sudah 7 bulan berlalu dan teronggok begitu saja di folder draft*
-me and moment with mirror-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar