"Kebenaran adalah berani, dan kebaikan tidak pernah takut." -William Shakespeare_Measure for measure-

Minggu, 03 Juli 2011

MUSIM TOPENG

Oh, ini musim topeng.
Topeng berwarna-warni dan beragam bentuk. Melekat seolah satu dengan wajah.
Topeng muslihat dan topeng ajaib. Disebut topeng muslihat karena mampu membodohi setiap mata yang memandangnya dalam waktu lima detik. Disebut topeng ajaib karena mampu menyamarkan warna, seolah putih bersih padahal hitam legam.
Tentu saja yang paling laku adalah topeng dengan senyum picik. 
Mereka, si kaki bertali-tali dan chiffon melambai-lambai, bersemangat menginjak bumi untuk berlomba-lomba menunjukkan topengnya.
Mereka, si dasi bergaris horisontal dan satin licin, bersemangat memenuhi gedung pencakar langit untuk mempertajam setiap guratan ditopengnya.
Mereka, si pengais perhatian, bersemangat menebar "spanduk" dan "brosur" untuk memamerkan topengnya.
Mereka, si pencari untung, bersemangat menjajakan topeng dengan berbagai bentuk dan kegunaannya.
Mereka, si penghambur uang, bersemangat memilih, mencoba, dan akhirnya membeli topeng itu.
Mereka, semua, bersemangat mengoles lem perekat pada wajahnya, supaya si topeng tidak jatuh dan membuka seringai aslinya.

Oh, ini musim topeng.
Topeng berwarna-warni dan beragam bentuk. Melekat seolah satu dengan wajah. 

images from here

7 komentar:

Symphony of Elegy mengatakan...

memang topeng membuat semuanya terlihat indah, tapi semuanya semu.
memang topeng juga membuat semuanya terasa bahagia, tapi itupun juga palsu.
Bukankah lebih baik jelek dan apa adanya daripada, baik tapi bertopeng: semu dan palsu

April's Corner mengatakan...

hehe... yup, apalagi musim dumay, ketika semua orang bisa jadi siapa saja di internet, bersembunyo di balik topeng dan tak jadi dirinya sendiri...

hmm... musim topeng, asik fe..like this so much...

Yoga Pradistya mengatakan...

that's right, apalagi topeng lebih keliatan etnik

Inez mengatakan...

Wah... wah...

Lagi ada apa lagi ini..?
Lagi banyak yg &%#@!% ya??

Ah, tp diluar itu.. Gw suka bgt sm tulisan ini. XD

Brom mengatakan...

Wah pedes banget ini. Pedes namun cerdas. Kalau perlu di email in langsung kali ya ke targetnya biar merasa tertampar.

Tapi apa mereka punya muka ya, muka yang bisa merasa tertampar? #ikutanpedes

Gloria Putri mengatakan...

aq juga lagi pake topeng Fe, berpura2 senyum manis padahal dalemnya nangis darah (#lebay)

yah, aq akui, kadang untuk diterima dalam sebuah komunitas, kita masih butuh topeng...

sbenernya sih aq cape bgt pengen lepas topeng ini, tp keadaan semakin merekatkan lemnya di wajahku, aq sendiri lupa kayak apa "wajah" ku

FeraSuliyanto mengatakan...

@rizki: *thumbs up*

@ria: bener ria, kalo dunia maya, topengnya makin dahsyat kekuatannya. :D

@Yoga: etnik? eh, semacam aksesori aja..:)

@Inez: lagi jualan topeng ni gue, bli gih, dagangan sepi nih! :D :D

@andri: wah, padahal gak bermaksud pedes2 lho ndri...*sodorin minum* :D

@glo: aduh, jangan sampe lupa "wajah" sendiri glo,that's your identity. komunitas yang baik adalah komunitas yang mau nrima anggotanya apa adanya, without topeng. kalo harus pake topeng utk masuk ke sebuah komunitas, artinya there's something wrong with that community. :)
senyum diluar, nangis didalem, belum tentu itu disebut bertopeng glo, :)
aq jg dibeberapa kondisi ngerasa gitu,berasa beraattt aja pake topeng..utk ngelepas dari wajah sndiri butuh waktu.krn sperti yg kmu bilang, lemnya smakin merekat. but the mask must be clear from this face,spy gak smakin berat. :)
:)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...