Mereka menyebut dirinya "si anak malang",
Mereka menatap dirinya dengan tatapan "kasihan kamu nak",
Mereka melirik sambil berbisik "itu dia si anak dengan nasib buruknya."
Lalu ia menatap, tersenyum, dan berkata pada mereka:
"Bukan malang,bukan nasib buruk. Hanya bagian hidup yang harus dilalui."
"Bukan kasihan,tapi terimakasih. Karena ketika Tuhan menarik kembali apa yang diciptakan olehNya, yang telah diletakkanNya begitu dekat dengan seseorang, Ia menggantinya dengan karyaNya yang lain, sehingga seseorang tidak perlu merasa begitu sendirian. Itu pasti dan sudah cukup."
"Tapi, hei, terimakasih untuk tatapan, lirikan, dan proses mengasihani itu. Toh, proses mengasihani dan dikasihani juga bagian dari hidup yang harus dilalui."
:)
2 komentar:
sangat suka dengan kata2 ini: "ketika Tuhan menarik kembali apa yang diciptakan olehNya, yang telah diletakkanNya begitu dekat dengan seseorang", maksudku... diksi yg sangat indah, pemilihan kata2 yg bagus. sampai terngiang-ngiang di kepala :P
tapi untuk lanjutannya: "Ia menggantinya dengan karyaNya yang lain",terus terang aku blm bisa terima. karyaNya yg lain? seperti apa? sulit untuk bisa terima pemahaman itu. untuk urusan kehilangan, aku cuma bisa ikhlas tanpa mengerti. tanpa mengerti kenapa itu terjadi.
tp mungkin itu yg disebut it's just a part of life ya...
huff... hehe.. good post!
hehehehehe.suatu hari nanti kamu pasti tau karya apa yang sudah diletakkan Tuhan untuk mengganti apa yg sudah ditarik. bisa apa saja (and you'll say "WOW" :) ). that's why He loves surprise. :D :D :D
go go agago CINDY BERPONI! :D :D :D
Posting Komentar