"Kebenaran adalah berani, dan kebaikan tidak pernah takut." -William Shakespeare_Measure for measure-

Rabu, 15 Juni 2011

BROKENNESS

Waktu itu dia menangis. Meratapi nasib dan menyatakan kekalahan. Melontarkan pengakuan yang cukup mengejutkan. Menyesali kesalahan dan terpuruk hebat.
Waktu itu dia tidak mampu bicara. Hanya sesenggukan dan melontarkan makian. Kemudian menangis lagi. Begitu sepanjang hari.
Katanya dunia seperti hancur. Katanya lebih baik mati saja. Katanya tidak ada lagi masa depan yang dimiliki. Katanya bagaimana bisa bermimpi lagi. Katanya tidak mampu berdiri lagi.
Terseok-seok dan menggelepar seperti ikan dilempar ke darat.

Aduh, gadisku. Bagaimana caranya menghibur dirimu yang sedang jatuh. Bisa saja ini waktumu untuk menangis saja. Tidak mendengarkan dan hanya menangis. Bisa saja itu jalanmu untuk bisa berdiri kembali. Urusan hidup tidak bisa diputar-putar seperti memutar jarum jam pada arlojimu. Jika tampaknya rusak dan fatal, yang terbaik untuk dilakukan adalah memperbaiki apa yang bisa diperbaiki dan menjaga yang belum rusak. Menghukum dan memukul diri sendiri hanya akan menambah luka dan membuang-buang waktu.Yang pasti dari kehidupan adalah bahwa ketika semua nampak rusak dan membusuk, tetap masih ada bagian-bagian kecil yang baik dan tidak berborok.
Karena itu mungkin ini saatnya kau mulai memberi perhatian pada bagian-bagian kecil dalam hidupmu, supaya kau bisa melewati hidup sampai dengan garis akhir yang sudah ditentukan oleh tangan yang membentuk dirimu.
Katakan kesalahanmu fatal, tapi kau bukan hakim atas hidupmu. Begitu juga orang lain.
Jika masih bernafas dan sedang disibukkan dengan berbagai masalah lama dan baru, maka itu kesempatan untukmu memperbaiki apa yang disebut rusak.
Jika belum mampu membangun kembali mimpi dan merencanakan masa depan, maka sebaiknya kau menggunakan waktumu untuk belajar berdiri dan berjalan. Kaki yang patah belum tentu tidak bisa berjalan. Hati yang terluka belum tentu tidak tersembuhkan. Optimis untuk sisa kehidupan adalah obat penawar yang paling indah. Menengok kebelakang dan mengungkit kesalahan adalah bodoh.


Untukmu yang sedang merasa bersalah dan terseok-seok.

images random from google


6 komentar:

cindy wijaya mengatakan...

aduh... jenk fe... ini mungkin kamu tulis buat sahabat atau saudara kamu atau siapa gak tahu. tapi koq saya merasa lagi diomongin disini. :P (boleh ya ge-er dikit... boleh ya...)soalnya ini tulisan cocok banget buat saya. judulnya diganti, bukan "brokenness" tapi "ngenes". hahaaa... *siap2 buka payung, pake helm, biar aman kalo si fe mo nimpuk pake palu lagi*

FeraSuliyanto mengatakan...

@poni:haahahaha gaa bermaksudd lhooo...dududududdududdudu
*ambil senapan*

Wuri SweetY mengatakan...

Aihhh Buat siapa ya????Untung dia punya sohib yang bisa menasehati kayak kmu fe.

Inez mengatakan...

Gw ikutan ge-er dong! ;)

Yah, untuk siapa pun gw ga peduli, tp makasih Fe. Mweh!

FeraSuliyanto mengatakan...

@wuri : haayooo buat siapaa haayooo :)) buat kamu juga boleh lho wuri. :) :)

@Inez:muaaaaaahhhhh! :D :D

Claude C Kenni mengatakan...

Yesterday is history, tomorrow is mystery. But today is a gift, that's why we call it a "Present" =)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...