"Kebenaran adalah berani, dan kebaikan tidak pernah takut." -William Shakespeare_Measure for measure-

Selasa, 03 Januari 2012

Tentang Benci dan Adil.

 "Membenci sama seperti meminum racun setiap hari, tetapi berharap orang lain yang mati." 
(-Oprah-)

Jika orang yang kamu benci menjadi begitu sukses dan menjadi lebih bahagia daripada dirimu, maka rasanya pasti seperti teriris pedang. Skenario tentang ketidakadilan akan mulai dimainkan dan bencimu menjadi semakin buas. Lalu setelahnya, ia yang dibenci menjadi semakin sukses dan meraja. Kamu akan semakin berteriak "tidak adil!" sampai suaramu habis dan bencimu menjadi seluas langit. Begitu seterusnya hingga akhirnya ia mati bahagia dan kamu mati menyedihkan. 
Jika begitu, maka lebih baik berhenti membenci. Ia tetap sukses, kamu akan sukses. Ia tetap mati bahagia, kamu akan mati bahagia. Seharusnya, itu cukup adil. 


Images from here

6 komentar:

Gloria Putri mengatakan...

bener Fe :(
sebenernya aq juga cape sih terus2an benci sama seseorang...
tp rasanya mau 'melumerkan' hati untuk tdk membenci jg susah tuh....gmn donggg...ada saran?

btw,
met Natal+taun baru ya jeng FE

Ayu Welirang mengatakan...

Bener tuh Fera...
Saya juga kalo udah benci sama orang, benci sebenci-bencinya.. Tapi, kalo orang itu sukses yah gimana, saya malah jadi pengen bunuh diri.

-salam kenal-

cindy wijaya mengatakan...

iya, susah. tidak semua orang terlahir dengan tempramen penyabar. contohnya kayak gue yang emang punya bakat 'preman'.. susah banget untuk jaga hati biar nggak cepat jatuh marah.

-salam kenal ya fe... *ikut2an komen yg diatas* (anggap aja kita baru kenal) *ngakak guling2*

Life In Mono mengatakan...

waw...easy to say , but hard to do ...harus belajar ikhlas , ikhlas , dan ikhlas ....

Inez mengatakan...

Halo, apa kabar Nona.
Mengena skali postinganmu.. T_T
Tp kalo saya, biasanya kalo benci cenderung nggak peduli. Benci, tp ga iri. Supaya gitu? Jadilah sombong! :P

FeraSuliyanto mengatakan...

@glo: betul! mau melumerkan hati, malah kaki yang lumer saking bencinya. hehehe.
gimana? doa glo. halah! klise yak! hahahaha. sejauh ini senjataku cuman doa glo. itu pun belum ilang 100% bencinya. hikhikhikhik. ini tulisan juga jadi reminderku.hahaha

@lintas koran: thanks

@ayu: exactly! kayak gitu tuh rasanya, yu >_<

@tante poni: lhah bukannya malah udah jadi profesi, tante? hhaha! *ketawasetan*

@life in mono: easy to say? walah, bagi saya bicarapun gak gampang kok. :)

@nenez: yeah balik! hore! :D
jiah makin complicated yaakk itu si om benci :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...