"Kebenaran adalah berani, dan kebaikan tidak pernah takut." -William Shakespeare_Measure for measure-

Kamis, 11 November 2010

KUE SPESIAL YANG INGIN KUBAGIKAN UNTUKMU

Hanya sebuah cerita kecil.

Beberapa orang mengatakan cerita ini sungguh menyedihkan.

Beberapa yang lain mengatakan ini adalah sebuah kunci spesial yang belum tentu didapatkan oleh orang lain. Kata mereka “selalu ada yang indah dibalik semua ini”.

Entahlah, kamu setuju dengan yang mana? ^_^

Saat kamu membaca cerita ini, bayangkan saja aku sedang membagikan cake spesial kesukaanku untukmu. Entah bagaimana rasanya cake ters
ebut, tapi aku hanya ingin membagikan cake spesialku untukmu. Mungkin saja, mungkin lho, mungkin saja cake yang aku bagikan bisa membuatmu lebih bersemangat dalam menjalani hidup. ^_^

Tanggal 11 Desember 2009 sekitar pukul 16.00,
Aku melihat handphone ku. Ada banyak misscall dengan berbagai nomer asing. Lalu ada telepon lagi. Kemudian aku mengangkat telepon itu. Ternyata bukan kabar baik. Seperti ada yang menjatuhkanku dari atap yang sangat tinggi pada saat itu.

Kakak perempuanku satu-satunya meninggal.


Aku seperti ditampar oleh benda yang sangat keras. Ku telepon ayahku untuk menanyakan kebenarannya. Ternyata benar. Lalu ku telepon mamaku. Ternyata juga benar. Seketika orang-orang yang kukenal menyuruhku untuk pulang (saat itu aku sedang tidak di kota tempat tinggalku karena sedang menempuh studi di kota lain). Dalam perjalanan menuju bandara, aku masih belum tahu penyebab meninggalnya kakakku. Aku bertanya-tanya dalam hati. 2 hari yang lalu dia masih baik-baik saja. Masih sms-an denganku. Ada apa dengan dia?
Setelah sampai di bandara kota kelahiranku, aku dijemput oleh teman-teman kakakku yang sudah kuanggap seperti saudara sendiri. Aku bertanya: “ada apa dengan cece???” lalu salah satu kakak angkatku menjawab: “cece dibunuh orang. Cece sama Ko sugi sudah gak ada.” Ko Sugi adalah suami kakakku.

Benar kan, rasanya seperti didorong dan dijatuhkan dari lantai 100. Hei, aku tidak pernah bermimpi anggota keluargaku mati dibunuh. Hahaha, siapa sih yang pernah bermimpi seperti itu, bodoh.

Kakakku tidak punya banyak musuh. Aku tidak tahu dengan suaminya karena aku belum begitu mengenalnya. Tapi kakakku? Orang-orang yang kenal dengannya tentu tahu bagaimana sifatnya. Well, kata orang dan kataku, dia ramah, pergi kemana-mana dengan membawa senyum cerianya. Dia kuat, melangkah menjalani hidup dengan tegar dan kuat, replika mamaku. Dia sangat mencintai Tuhan, menghadapi senang dan susah dengan selalu melibatkan Tuhan yang ia percayai. Baru saja kakakku menikmati hidup berumah tangga dengan suaminya. Baru 11 bulan, dan baru mengandung beberapa minggu. Semua serba “baru”.

Tapi ternyata ada orang iri diluar sana. Iri dengan kepintarannya mungkin. Atau memang sedang mengalami gangguan jiwa?

Terbunuhnya kakakku diberitakan di berbagai media. Ada headline besar menganga didepan mataku. Keluargaku jadi terkenal lho. Tapi percayalah, lebih baik tidak dikenal oleh siapapun daripada harus terkenal dengan cara seperti ini. Ironis. ^_^

Setelah beberapa saat kejadian tersebut berlalu. Keluarga kecilku harus melanjutkan hidup. Mama dan papaku kembali bekerja sedangkan aku kembali ke kota orang untuk melanjutkan kuliah. Kami melakukan rutinitas seperti biasa. Hanya ditambah dengan kesedihan mendalam, kondisi kesehatan papaku yang semakin menurun, dan mamaku yang setiap hari berurusan dengan hukum dan aparat kepolisian dalam mengurus peristiwa yang disebut “kasus” itu beserta sebuah kebencian yang mendalam. “Tambahan” yang luar biasa bukan? Aku melihat keluargaku hancur. Keceriaannya sudah hilang. Dan aku harus memakai topeng “bahagia dan aku kuat” setiap hari setelah peristiwa itu.

Setiap orang yang kenal padaku, pada mama papaku, atau pada almarhum kakakku selalu mengatakan “selalu ada rencana indah yang Tuhan sediakan untuk kalian”. 
Saat itu selama beberapa bulan aku menjadi sinis. Siapapun yang mengatakan hal seperti itu aku selalu menjawab (dalam hati) “omong kosong! Coba sini kau yang ada diposisiku,anggota keluarga yang kau sayangi dibunuh, masih bisa kau mengatakan hal seperti itu? aku ingin lihat!”

Aku protes pada Tuhan. Aku menjauh. Aku benci situasi itu. Setiap bersiap akan tidur, kamu tahu apa doaku?
“aku mau tidur. Jangan bangunkan aku sampai selamanya Tuhan. Lakukan itu kalau KAU mencintaiku. Aku tidak ingin bangun. Aku tidak sanggup. Kabulkan saja permohonanku Tuhan. Amin.”

Tapi Tuhan tidak melakukannya. Atau mungkin belum melakukannya? Entahlah, hanya saja kenyataannya aku masih terbangun dari tidurku dan masih melakukan aktivitasku sampai detik ini. ^_^

Sepuluh bulan setelah peristiwa “hebat dan menjadi terkenal” tersebut:

Tanggal 04 Oktober 2010, pagi,

Mamaku telepon. “Papa pingsan tadi pagi”. Saat itu aku masih setengah tidur. Lalu aku terbangun seketika. Pingsan? Tumben sekali. Papa memang punya penyakit komplikasi dan pernah mengalami yang paling parah di ruang ICU. Namun tidak pernah sampai pingsan. Sama sekali tidak pernah. Ada apa ini?

Lalu selama hari itu aku menelepon rumah untuk mengecek kondisi papaku. Semakin sore laporan yang diberikan padaku adalah papa semakin segar. Aku sempat bicara pada papaku siang itu. Kata-kata terakhirnya: “papa gak kenapa. Kamu cepat lulus, supaya bisa ngumpul lagi sama mama papa disini.”

Selama hari itu aku berdoa tiada henti. No, God. Not now. Pada akhirnya manusia akan mati. Tapi jangan sekarang untuk papaku, ya Tuhan. Aku tidak akan sanggup menghadapi ini. Aku bisa mati. Aku bahkan belum mengajaknya melihat negara lain. Aku sudah berjanji. Jadi jangan sekarang ya, Tuhan.

Tanggal 05 Oktober 2010, Subuh,

Ternyata Tuhan menjawab lain. Aku mendapat telepon, kali ini pukul 4 subuh. Dengan berita yang tidak menyenangkan. Papaku pergi dan tidak akan kembali. Sepertinya Tuhan memutuskan memilih papaku untuk menemani kakakku di Surga sana. Hmmm..

Saat itu aku bahkan tidak menangis hebat.

Aku pernah membayangkan bagaimana jika ditinggal LAGI oleh orang kesayanganku. Bayanganku saat itu adalah aku akan pingsan karena tidak sanggup menghadapi kenyataan. Aku akan menangis meraung hebat seperti orang gila, dan mungkin pada akhirnya aku akan gila. Tapi hari itu reaksiku tidak sesuai bayanganku.

Oh, Papaku meninggal karena serangan jantung. Ternyata papa selalu memikirkan peristiwa anak pertamanya dalam diam dan lamunan. Dan berakhir seperti ini.

Hanya jeda 10 bulan. Kini hanya aku dan mamaku. Keluarga kecilku bubar jalan. Ah....

Kami disebut perempuan hebat oleh orang-orang disekitar kami. Kami disebut perempuan kuat dan perempuan super oleh kenalan-kenalan kami.

Hei, kalau saja kamu tahu bahwa yang hebat, kuat, dan super bukanlah kami. Tapi Tuhan. Lucu kedengarannya. Dia yang mengijinkan semua terjadi. Dia seperti tokoh antagonis karena telah membiarkan aku dan mamaku merasakan semua ini. Tapi memang Ia lah sumber kekuatan.

Aku pernah bertanya pada pendetaku. “kenapa bisa begini om?” dia menjawab: “kita tidak pernah tahu maksud Tuhan. Tapi percayalah ada hal baik dibalik semua ini.”

Ya memang benar. Sampai detik aku mengetikkan cerita ini, aku masih belum mengerti maksud Tuhan. Tapi sebaiknya aku percaya bahwa memang akan ada hal yang baik dibalik ini semua. Sebaiknya aku tidak lagi berpikir “omong kosong dengan semua semangat”. Karena ini bukanlah omong kosong.

Kami perempuan hebat, kuat, dan super? Hahaha. Kami tidak sehebat itu. Aku sendiri sedang menangis saat membagikan ceritaku untukmu. Mamaku sendiri sering menangis di tengah malam ketika teringat dengan semua yang disebut “tragedi” oleh orang-orang diluar sana. Aku sembunyi-sembunyi menangis ketika di toilet umum, saat tiba-tiba melihat keluarga yang lengkap dan teringat oleh semua ini.

Kami hebat dari mana? Mungkin yang sedang kamu lihat adalah Tuhan. Karena memang Dia lah yang hebat. Spiritku bukan dari diriku sendiri. Senyumku bukan datang dari kekuatanku. Keceriaanku bukan datang dari kehebatan diriku, karena aku tidak punya kekuatan dan kehebatan sebesar itu. Itu memang pekerjaan Tuhan.

Lucu ya, aku mendadak seperti santo yang religius dan pendeta karena menyebut-nyebut Tuhan. Tapi memang tidak ada yang bisa disebut selain Tuhan. Karena memang oleh tanganNya aku dan mamaku masih berdiri dan tidak gila. Dan Dia masih mengijinkan aku untuk bermimpi. Oh, dan keluargaku tidak bubar jalan. Kami masih bersatu erat. Hanya dikurangi personilnya. Sepertinya papa dan kakakku sedang menyiapkan rumah keren di Surga sana untuk mama dan aku. ^_^

Hei, kamu yang sedang menikmati cake spesialku, mungkin kamu pun sedang mengalami masalah yang begitu besar sampai rasanya tidak sanggup menghadapi dan lebih baik mati saja. Cobalah untuk sesekali menoleh pada Tuhan dan menangis saja dihadapanNya. Mengakulah dengan bijak bahwa memang kamu tidak memiliki kekuatan apapun.Bahkan mungkin kamu tidak mampu berkata-kata. Tuhan mengerti tangismu.

“ah cengeng”.

Itukah komentar yang kamu takuti? Tenang saja, Tuhan pintar menjaga rahasia. Keberuntungan berada di pihakmu karena Tuhan tidak suka bergosip. Jadi aman-aman saja kalau kamu menangis hebat dan tidak berdaya dihadapanNya. ^_^

Sampai sekarang aku pun masih terheran-heran dengan kekuatan yang Tuhan berikan untukku. Well, aku tidak sempurna dan banyak melakukan kesalahan. Tapi Tuhan sempurna dan tidak pernah salah. Itu saja cukup untukku menghadapi “variasi” hidup.

“Tuhan selalu mempunyai rencana indah dibalik semua kejadian. Percaya dan sabar. Tuhan tidak pernah salah.”

Petikan itu bukan omong kosong.

Aku sudah membuktikannya. Bagaimana kalau kamu membuktikannya juga, supaya kamu tahu ini bukan omong kosong. ^_^


Selamat menikmati cake spesialku. Entah bagaimana rasanya. Tapi aku hanya ingin membagikannya untukmu. Siapa tahu setelah ini kamu akan memiliki cake spesialmu sendiri. Hei, jangan lupa untuk membagikannya ketika kamu sudah memiliki cake spesialmu. ^_^ 

from:galleryprayer.com



Deimoete yang sedang menikmati cake spesial buatan Tuhan. 
(111110).

5 komentar:

roy rajagukguk mengatakan...

Well, one word when I finished read this story
GREAT !!
Why is great? Because you can pass it! I don't know if I be like you? Perhaps.. I will be crazy and can't be there with all of you
keep ur faith to Jesus Christ and delivering my greetings to your super duper powerful mommy!
I love your life spirit! Now, truely I wanna hug you! Hoho

Anonim mengatakan...

SALUT...!! buat kw Fer, ama mamamu...
ak smp mewek2 bacane,
koe bener.., Tuhan selalu pny rencana indah dibalik semua kejadian. Percaya dan sabar. Tuhan tidak pernah salah...
ak jadi ileng papahku, emakku, n smua org2 sg pigi ndisiki ak.. sampe kapanpun mereka slalu hidup dalam benakku...benak kita...
God always with us...all...
SEMANGAT!!!! ("(>o<)")

nonik mengatakan...

memang berat buat menerima semuanya...
dan semua org pasti punya cake spesial,hanya saja maukah mereka membagikannya..?????????

lezat atau tidak....
kita tdk tau.......

Enno mengatakan...

terima kasih kuenya, fera... it's really great story I ever read.
aku juga sedang berusaha setegar kamu...

:)

Fahrizi Noer Fajar Azman mengatakan...

wah..keren banget tulisan nya...
salam kenal..nama saya fahrizi
salam kenal..
i am blogger from Bandung :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...