"Karena ternyata lebih susah menyembuhkan jiwa yang sakit, daripada menyembuhkan fisik yang lemah."
"Kebenaran adalah berani, dan kebaikan tidak pernah takut." -William Shakespeare_Measure for measure-
Jumat, 29 Juni 2012
Rabu, 27 Juni 2012
"MARAH DENGAN ANGGUN"
Jadi, saya sedang ingin marah-marah dan menyumpahi beberapa orang. Tapi, efek setelah marah-marah dan menyumpah juga tidak se-menyenangkan waktu marah-marah dan menyumpahnya sedang berlangsung. Saya benci sakit lambung ini. Tidak bisa membuat saya leluasa marah-marah. Kenapa? Karena setelah saya marah-marah, ujung-ujungnya pasti muntah-muntah. Fenomena aneh.
Saya masih membenci sakit lambung ini. Tidak bisa membuat saya leluasa menangis ala drama korea yang saya gemari. Kenapa? Karena setelah saya menangis dengan sendu dan cantik, ujung-ujungnya tetap muntah-muntah. Merusak scene indah saja. Bayangkan saja, saya sedang menangis di pinggir jendela, dengan rambut berkibar-kibar, wajah berlinang dan make-up yang tidak luntur (seperti salah satu iklan kosmetik di tivi itu), begitu cantik dan sendu, lalu tiba-tiba scene bubar karena saya mendadak mual dan harus muntah. HARUS.
A.R.G.H!
Saya ingin marah-marah dengan leluasa. Ingin menyumpahi beberapa orang dengan leluasa. Ingin memaki sejumlah orang laknat dengan leluasa.
Oh baiklah. Efek yang ditimbulkan memang tidak sepadan dengan kepuasan marah, menyumpah, dan memaki. Lalu saya berakhir dengan quotes-quotes mulia dan artikel-artikel penelitian sejenis yang intinya mengatakan kalau marah-marah hanya merusak kesehatan tubuh dan emosi.
Lalu, saya ingat penggalan kata-kata dari sahabat-sahabat saya (kumpulan gadis-gadis yang bersikeras kalau dirinya masih remaja): ".... DENGAN ANGGUN".
Coba kita pasangkan kata "marah" dengan "dengan anggun": "marah dengan anggun."
Marah dengan anggun? Seperti mengatakan "AN***G!" sambil tersenyum lebar? Atau seperti mengepalkan jari-jari tangan dan bersiap melakukan gerakan tinju ala Chris John sambil memasang tampang lembut dan penuh cinta?
Bisa dicoba.
Oh, baiklah, teman-teman. Ini hanya tulisan tidak penting akibat kelabilan penulis, dan bisa diabaikan kapan saja. Tidak penting. Tidak penting. *Banting Meja sambil senyum-senyum*
SALAM.
nb: saya dedikasikan tulisan marah-marah ini untuk sahabat-sahabat saya (kumpulan para gadis yang mengaku dirinya masih remaja dan mengabaikan keriput di paha) yang telah dengan sukses meng-inspirasi saya untuk marah-marah dengan anggun.
images random from google |
Selasa, 26 Juni 2012
TIDAK SEPAHAM
Serasa terlalu lambat bagiku. Tapi Ia bilang itulah waktu yang tepat.
Lalu di lain waktu, serasa terlalu cepat bagiku. Dan Ia tetap bilang itulah waktu yang tepat.
"Kita tidak pernah sejalan untuk masalah waktu, kan, Tuhan?"
images random from google. |
Kamis, 14 Juni 2012
(ME)RACAU
"I have no idea...."
Seseorang, atau sesuatu, membuat otak itu lembek seperti bubur. Lalu mencuri semangatnya.
"Aku, si otak, sedang tidak punya ide untuk menulis. Singkirkan mereka yang membuatku lembek dan mencuri semangatku. Tolong."
-Otak-
this picture from HERE |
Langganan:
Postingan (Atom)