"Halo, saya masih gendut dan ramah. Saya cinta damai dan suka tertawa. Tapi jangan ganggu ketenangan saya, karena saya bisa lebih galak daripada anjing."
Sebenarnya saya sedang galau. Saya bingung mau menulis apa. Akhir-akhir ini hujan tidak berhenti. Bikin hati jadi menye-menye. Ujung-ujungnya meleleh dan memutuskan untuk menghabiskan waktu dengan tidur saja. Weekend ini sudah saya rancang sedemikian rupa. Hari ini saya tidur seharian dan tidak menolerir segala bentuk gangguan. Ternyata gangguannya berasal dari mimpi saya sendiri. Saya bermimpi sedang bertengkar hebat di trotoar kampus saya dulu. Bertengkar dengan perempuan yang cukup mengganggu aktivitas saya di masa kuliah. Ah, kode banget ya. Apalagi kalau yang bersangkutan sedang asyik memantengi blog saya. Pasti menangkap kode yang saya kirim melalui tulisan ini. Haha. Sebenarnya ini bukan kode. Toh saya tidak akan berurusan lagi dengan perempuan ini dan kroni-kroninya. Masa lalu yang menyebalkan dan menggelikan pada akhirnya.
Ya, readers. Saya pernah bersiteru dengan si "kode" untuk alasan yang awalnya jelas dan menjadi tidak jelas pada akhirnya. Ah, namanya juga masa muda, emosi labil itu biasa kan? hahaha. Yang agak mengganggu saya sampai sekarang adalah sosok manusia berkelamin perempuan lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan masalah ini, tapi memutuskan untuk menceburkan dirinya kedalam masalah ini. Apa namanya? Ikut campur? Ya. Saya paling benci dengan sosok-sosok sejenis ini. Sayangnya, makin kesini makin banyak spesies macam begini. Bak pahlawan kesiangan, semacam bentuk kesetiakawanan yang aneh, lalu mulai menyatakan "perang" diawali dengan ngeblok facebook saya, kemudian memandangi saya seakan saya ini virus mematikan di selasar kampus. Sebenarnya saya sudah lupa, tapi mimpi tadi siang mengingatkan kembali memori yang sudah saya simpan di gudang otak saya. Akhirnya sempat emosi. Tapi untungnya enggak berlarut-larut. Sudahlah, toh saya tidak akan bertemu orang ini lagi. Kalau saya bertemu orang ini di suatu kesempatan? Entah, mungkin saya jagal kakinya, atau saya biarkan saja. Hihihi.
Hati-hati untuk yang sedang berkawan. Pisahkan antara setia kawan dan sok setia kawan. Biasanya dua hal itu beda-beda tipis. Apalagi dengan umur yang sudah bisa dibilang beranjak dewasa (baca: TUA), seharusnya memberi contoh yang baik pada yang lebih muda dan labil ini. FYI, pahlawan kesiangan ini lebih tua dari saya. Tapi saya belajar banyak dengan kejadian di masa lalu ini. Akhirnya saya lebih tahu bagaimana saya harus bersikap kepada sahabat saya kelak, ketika kejadian serupa menimpa kami. Terimakasih untuk mbak X. Anda contoh buruk yang dapat diambil menjadi hal baik bagi orang lain. Diberkatilah anda. *Senyum manis*.
Beberapa kawan atau lawan pasti sedang "ndumel" dalam hati, berpikir kalau tulisan ini agak sedikit "vulgar" dan terlalu terbuka atau bahasa gaolnya terlalu "kode" bagi yang sedang dibicarakan. Hahaha. Memang sengaja. Toh, masalahnya sudah dianggap selesai. Jadi, tidak masalah dengan segala kode yang terlalu terbuka dan sejenisnya. Kalau yang saya singgung dalam tulisan ini pun sedang membaca sambil kembangkempis menahan emosi, maka sakit ditanggung pembaca. Silahkan berhenti membaca, dan blok blog saya juga kalau itu memuaskan. Hihihi.
Pengakuan. Saya pernah melarang si "kode" menuliskan hal-hal yang berhubungan dengan saya dan masalah yang terjadi diantara kami, di situs jejaring sosial atau di media yang bisa dibaca oleh publik. Tapi akhirnya saya menyadari bahwa setiap orang memiliki hak-hak untuk melakukan apa saja dalam dunia tulis menulis, terserah apakah tulisan tersebut dirasa menyakiti atau mengganggu orang lain atau tidak. Karena itu saya minta maaf dengan tulus karena telah melakukan hal bodoh kepada "manusia kode" ini, dengan melarangnya melampiaskan perasaan-perasaannya lewat tulisan. Silahkan menulis dengan bebas agar tidak merasa terpenjara lagi. Silahkan sebut nama saya dengan lantang bila ini mampu memuaskan perasaan terpendam anda selama ini. Selamat beraktifitas, madam X dan madam Y. Semoga persahabatan kalian kekal dan tidak ada lagi yang terkesan sok setia kawan atau sejenisnya. Diberkatilah mereka yang membaca tulisan ini, baik dengan kedaan hidung mengembang-ngempis, atau dengan keadaan "ndumel" dan mengira-ngira siapa si kode. Hahaha.
Sekalian nih. Saya mau menyelesaikan PR dari madam
Enno yang sedang sakit leher. Semoga sakit lehernya cepet sembuh ya mbak cantik. Tapi tulung! cukup sudah memberi PR semacam ini kepada saya. Nanti bisa-bisa saya overnarsis nih. Hahaha.
Here we go!
1. Siapa guru favoritmu?
Dosen pembimbing skripsi saya! Beliau ganteng, berkharisma, penuh pertimbangan yang bijak, sosok pembimbing yang menyenangkan, dan suaranya..... alamakjang! bikin nggeter hati! *Semoga beliau tidak membaca tulisan ini* *histeris*
2. Apa makanan yang kamu sukai dan tidak disukai?
Saya paling suka jenis makanan yang bentuknya seperti mie. Saya memuja mie dengan berbagai jenis bentuk dan nama-nama makanannya. Untuk makanan yang tidak disukai, saya tidak suka TAOGE. Saya bahkan tidak sanggup membaui makanan yang ada unsur Taogenya.
3. Ceritakan pengalamanmu yang berkesan.
Semua peristiwa yang terjadi dalam hidup saya selalu berkesan karena saya mahkluk istimewa yang diciptakan Tuhan dengan penuh pertimbangan dan rancangan yang hebat dari BELIAU. Pede yaaaa! hihihi.*siap-siap ditimpukin*
4. Siapa cinta pertamamu?
Uhuk! ini pertanyaan sensitif! hahaha. Untung saya bukan artis, bisa jadi bahan gosip infotainment nih. Cinta pertama saya waktu SD dulu. Cinta-cintaan. Cinta monyet. Cinta piyik. Hahaha. Karena kekuatan cinta ingusan, saya dengan berani menyentuh punggungnya waktu ekstrakulikuler renang. Halus bok! *blushing*
5. Who is your best friend?
Tuhan. Tidak tergantikan dan kekal keberadaannya. *mendadak religius* *ngikik*
Udah? Segini aja pertanyaannya mbak enno? Padahal udah siap begadang jawab 100 pertanyaan lho ini. Hahaha.
Katanya, ini harus dilempar ke lima orang teman. Hak! Saya paling engggak jago lempar-melempar nih. Saya lempar acak ya. Bayangkan saya dan kamu yang sedang membaca tulisan ini sedang berada di tengah lapangan, bermain tangkap bola. Siap? Yak saya lempar! Siapapun yang merasa kena lemparan saya, silahkan mengerjakan tugas dengan segera!
Sekarang, bubar semua! Lapangan udah disewa kelompok lain! Dadah! sampai bertemu di pengakuan-pengakuan saya yang lain! *kecup hangat untuk para pembaca*