"Kebenaran adalah berani, dan kebaikan tidak pernah takut." -William Shakespeare_Measure for measure-

Selasa, 27 Desember 2011

Surat dari Langit #3

Hari ini tanpa muram dan tertatih-tatih. Bintang-bintang sedang bahagia. Mereka akan menari malam ini. Aku akan menyediakan panggungnya. Berikan hatimu malam ini agar kita bisa menikmati kebahagiaan bersama bintang.

Dengan kesibukan yang membabi buta.
Langit.

***

Aku menumpuk jerami-jerami untuk alas tidur. Kata langit, bintang sedang bahagia malam ini. Jadi, ingin tidur ditemani bintang yang sedang bahagia.
Bintang-bintang menari. Musiknya mulai mengalun. Bulan memandang dari kejauhan. Lalu bintang-bintang seakan lupa daratan. Mereka bersekutu mengukir rangkaian wajah demi wajah. Oh, tidak. Mereka membentuk wajah yang kurindukan dan tidak bisa kusentuh.
Aku berhenti menumpuk jerami. Aku mulai menumpuk kapuk. Aku butuh menangis diantara gundukan kapuk. Sementara bintang masih menari dan meninggalkan jejak wajah terkasih.
Langit, aku tidak ikut berbahagia. Tarian bintang memilin hati. Bubarkan panggungnya supaya aku berhenti menangis dan kapuk-kapuk tidak lagi menempeli wajahku. 

Yang sedang menangis membabi buta.
Teman Langit.
***

images from here

Read: Surat dari Langit #1
          Surat dari Langit #2

Sabtu, 24 Desember 2011

GOLD CHRISTMAS

Santa, apa kau tidak bosan dengan warna merah? 
Emas. Warna emas akan terlihat mewah untukmu. 
Aku sudah meletakkan kaus kaki emasku di pintu kamar. 
Jangan masuk lewat cerobong karena di rumahku tidak ada cerobong asap. 
Coba masuk lewat atap. Ada atap terbuka di sudut rumah. Semoga cukup besar untukmu. 
Hati-hati dengan hujan. Disini hujan air, bukan salju.
Aku memohon hujan salju. Salju emas. Tapi permohonanku tidak lolos. 
Hati-hati tergelincir. Jalan sedang licin. 
Aku juga meletakkan surat. Surat untuk Tuhan. Letaknya di meja tamu. Pastikan kau melihatnya. 
Santa, jangan lupa. Pakai warna emas ketika kau kerumahku. Pasti akan sangat indah. 
Oh ya. Santa, bagaimana jika kau membawa Golden Retriever sebagai ganti rusa?
Ini pasti akan menjadi Natal emas yang indah dan hangat. 
Selamat malam, selamat berkunjung kerumahku. 


Si gadis berhati emas.
images from here

Jumat, 23 Desember 2011

Curhat Galau dan Random

Peringatan: Ini curahan hati maha panjang dan agak tidak penting. Bagi yang sedang sibuk silahkan berhenti membaca sampai disini. Penulis tidak menerima caci maki pembaca akibat kebosanan dalam membaca tulisan ini. Terimakasih.


Saya sedang berada di titik jenuh dan kebosanan akut. Inilah hal yang paling saya takutkan karena berpotensi menambah berat badan dan lingkar pinggul. Tapi saya bersyukur karena akhirnya boleh memahami perasaan para pengangguran seksi pasca lulus. Saya kehabisan kegiatan untuk dilakukan sejak resmi menyandang gelar. Mencari pekerjaan bukannya sangat sulit, tapi malasnya setingkat langit. Mungkin ini yang disebut sindrom too much holiday. Akhirnya, untuk memulai sesuatu (bahkan yang sangat penting) pun jadi ogah-ogahan. Jangan singgung tentang tanggung jawab. Saya cukup mengerti tentang arti tanggung jawab. Orang-orang yang kurang kerjaan disekitar saya sedang berlomba-lomba menyindir saya yang menurut analisis hebat mereka bahwa saya ini pemalas. Benar juga sih. Saya sering komat-kamit pada Tuhan di siang bolong seperti mengucapkan kalimat sakral. "Tuhan berikan saya pekerjaan. Tuhan berikan saya pekerjaan." Sementara saya sendiri belum melakukan prosesnya secara maksimal. Mungkin ini yang disebut ketidakseimbangan antara berdoa dan berusaha. Akhirnya saya memutuskan untuk memulai dari awal dan berjanji di hadapan cermin keramat di lemari saya bahwa saya akan berusaha semaksimal mungkin hingga titik darah penghabisan. Lalu keesokan paginya saya bangun kesiangan. Lalu jadwal kembali kacau. Ah, pasti ini yang disebut dengan galau.
Saya punya usaha keluarga. Yah, seperti keluarga Chinese pada umumnya. Titah dari ibu suri (baca: mama) adalah melanjutkan usaha keluarga (baca:jaga toko) tapi hambatannya adalah betapa berbedanya konsep yang ingin saya terapkan dengan konsep lawas ibu suri. Lalu ibu suri menawarkan kebebasan berkonsep dalam usaha keluarga ini (baca: dibukain toko sendiri). Eh, saya belum siap. Ah, pasti ini yang namanya labil.
Semua teman dan keluarga menyayangkan tindakan saya. Lalu saya di cap pemalas lagi. Bagaimana caranya menjelaskan bahwa saya tidak (atau BELUM) berminat dengan bisnis wirausaha seperti ini?
Saya suka dunia broadcasting. Ingin meletakkan mimpi pada dunia ini. Tapi kebutuhan hidup terlalu banyak. Ada beberapa prioritas yang ternyata BELUM cocok dengan habitat dunia broadcasting. Jika dipaksakan saat ini, maka beberapa prioritas penting justru akan terkorbankan.
Bagaimana dengan menulis? Saya menikmatinya. Menulis adalah bagian dari hidup saya yang lain meskipun EYD tidak sempurna dan sistem SPOK pada tulisan-tulisan saya sangat tidak jelas. Saya bukan jebolan anak sastra. Jika harus sesuai sistematis, saya baru bisa mengikuti sistematis penulisan hard news yang berdasarkan 5W+1H. Novel? Saya belum se-master teman-teman blogger yang hebat-hebat ini. Jadi, pekerjaan sebagai novelis dengan berat hati harus saya coret dari list hunting job saya.
Saya baru pindah rumah. Rumah yang dulu rencananya akan menjadi rumah masa tua orangtua saya. Karena itu mereka membeli rumah di daerah yang agak jauh dari pusat kota. Masalahnya, letak rumah ini jauh dari pusat pergaulan saya (Cieh! orang gaul!). Jiwa muda saya yang masih labil ini cukup memberontak karena jauh dari peradaban pusat kota dan jauh dari peradaban para kumpulan bening (baca: Mr. Muscle-sixpack man). Pekerjaan yang saya incar dan sesuai dengan bakat dan ambisi saya pun akhirnya terasa jauh untuk dijangkau. Sehingga akhirnya ini menjadi alasan maha penting bagi saya tentang urusan tetekbengek tertundanya berburu pekerjaan.
Oke. Saya mengaku. Pada intinya, akar dari kegalauan dan kelabilan darah muda saya adalah malas. Saya sudah terbenam sedalam pinggul lebar saya dalam jurang kemalasan. Untuk keluar, butuh kayu jati (atau kayu lain) yang kokoh agar bisa menjadi pegangan saya ketika saya menarik diri dari jurang yang sedang menjadi tren para fresh graduate ini.
Kerena itu saya menyadari kekurangan saya dan kebenaran dari para "judgers" tentang saya anak yang malas. Tulisan ini murni tentang curahan hati si pemalas. Ladies and gentleman, bahkan pemalas pun butuh curhat. Nanti malam, saya akan menemui cermin keramat di lemari saya. Memperbaharui janji dan memulai yang lebih baik besok. Doakan agar besok pagi saya tidak bangun kesiangan.
Baiklah. Curahan hati mulai tidak jelas. Dan sekarang saya bingung memilih kalimat-kalimat yang tepat untuk mengakhiri tulisan ini. Ah, yasudah. Mari kita memaksimalkan yang belum maksimal. Ada yang bersedia mengulurkan kayu jati untuk saya? *pake iket kepala*

images random from google


Rabu, 21 Desember 2011

Tetap Sama

Tudinglah titik dan koma dengan tanda seru yang banyak. Mereka tetap sama dan tidak akan berubah menjadi tanda petik. Titik.
images random from google
 

Minggu, 18 Desember 2011

PR dari Gloria Putri

Postingan kali ini enggak pakai bahasa menye-menye dan pilihan kata yang (katanya) susah dimengerti ya. *senyumbahagia*

Dalam rangka menyelesaikan "PR" yang diberikan oleh GLO , maka munculah tulisan ini. Jadi perintah si ibu guru Glo: menjabarkan 11 hal tentang saya dan menjawab 11 pertanyaan yang diberikan oleh Glo.
Yes! satu kesempatan lagi untuk bernarsis ria setelah setengah puas mengerjakan tugas dari Inez (ngomong-ngomong, perempuan yang satu ini kemana ya?) dengan judul Little (from much) facts about me. Rasa-rasa seperti artis terkenal aja disuruh menjabar-jabarkan begini. Hihihi. Oh maaf ibu glo, baru bisa menunaikan PR nya sekarang. Kemarin-kemarin sibuk ngeksis di tempat lain dulu. *Biggrin*
Here we go!

1. Bulan lahir saya adalah bulan Desember. Aha! bulan ini dong!

2. Kesibukan saya saat ini: sibuk melototin iklan lowongan kerja di internet dan sibuk mempercantik diri.

3. Saya benci hujan. Titik.

4. Saya suka kain chiffon dan stilleto.

5. Keinginan ter-update saya saat ini adalah ingin punya rumah di pusat kota dengan 4 kamar tidur dan 1 kamar tidur utama (yaitu kamar saya) dilengkapi dengan walk-in-closet. Saya sedang tergila-gila dengan konsep walk-in-closet. YEAH!

6. Saya sedang mencari orang yang menciptakan konsep kopling dan gas dalam mengendarai mobil. Siapa dia?! SIAPA?! NGAKU! Huh!

7. Saya addicted dengan historical romance novel. Selain romantis abezz (bahasa anak gahol sekarang), saya suka dengan peradaban abad 18 di Inggris dan sekitarnya. :)

8. Sedang montok. Haish. Dilema yang belum terselesaikan hingga sekarang. *Sigh*

9. Saya sedang rindu kegiatan memotret dan dipotret.

10. Saya TIDAK AKAN PERNAH NYAMAN dengan orang bermuka dua (bukan dalam arti harafiah). Orang-orang seperti ini sebaiknya menghilang dari hadapan saya atau saya buat mukanya jadi tiga (boleh dalam arti harafiah). #kode *Senyum manis*

11. Long Distance Relationship. Ah, galau total. Gak jadi nulis tentang ini deh. *memandangi langit*

Lalu, ini sebelas pertanyaan dari ibu Glo,

1. Tak kenal maka tak sayang, boleh dong kasih tahu nama panjangnya?
"Fera Maria B. Suliyanto"

2. Siapa penulis favoritmu? Kenapa?
"J.K. Rowling. Beliau bisa membuat cerita sedemikian rupa. Coba baca lebih detail novel Harry Potter 1-7. Keren deh."

3. Hal apa yang sukses membuat kamu sampai jadi manusia galau nan cengeng?
"Kenangan mendiang papa dan kakak. Cerita perjuangan hidup mama dari kecil hingga saat ini. Status. Drama korea."

4. Siapa inspirasi kamu berkarya? Kenapa?
"Tuhan. Segala kejadian yang Ia ijinkan terjadi disetiap kehidupan manusia, biasanya bikin hati "melongo" dan bikin jantung maknyes."

5. Apa buku / novel favorit kamu yang sampai kucel pun masih tetep bakal kamu baca berulang-ulang?
"Alkitab. Harry Potter. Buku English grammar."

6. Apa hadiah paling berkesan dari orang terkasih (boleh ortu, pacar,. saudara, atau teman)?
"Cincin. *Senyum malu-malu*"

7. Kamu narsis? kira-kira kalau dinilai dari 0-10, kadar narsis kamu diangka berapa?
"Ah, rata-rata kok. Enam koma Lima boleh lah."

8. Kalau kamu boleh memilih, kamu mau terlahir jadi siapa? kenapa?
"Jadi Anaknya Donald Trump. Kenapa? Gak perlu bingung cari kerja kayak sekarang ini. Voila!"

9. dan kalau kamu terlahir jadi atlet SEA GAMES dan dapat medali emas lalu dapat bonus 200juta, apa yang akan kamu lakukan dengan bonus kamu?
"30 juta untuk membiayai mama ziarah Israel. 20 juta untuk deposito. 100 juta untuk expand usaha keluarga. 50 juta untuk lain-lain."

10. Siapa yang akan jadi orang pertama kamu membagi kebahagiaan dan sedih? kenapa dia?
"ini kebahagiaan dan sedih satu paket ya? kalo satu paket, orang pertama yang akan saya bagikan adalah si pacar *blushing*. Kenapa dia? kenapa ya? Mungkin saat ini emang waktunya untuk dibagikan ke dia kali ya. Hihihi."

11. Kapan pertama kali ngegebet lawan jenis? TK, SD, SMP, SMA, atau ketika kamu kuliah?
"Waktu SD. Yaoli, senyum-senyum kecut deh kalo nginget moment memalukan itu. Sok-sok an sliwar-sliwer di depan kelas si gebetan supaya di lirik. Sengaja ikut ekstrakurikuler yang sama supaya dilirik. Mamak! udah ah! Malu! "

Udah nih? Segini aja? Gak ada pertanyaan lain nih?
Oke berarti lunas sudah tugas saya ya, ibu guru Glo. Ini aturannya harus lempar ke temen blogger yang lain ya? Baiklah saya lempar ke siapa saja yang ingin mendeskripsikan 11 hal tentang dirinya sendiri. Lumayan, numpang tenar boleh dong ya. :)
Selamat berkarya dan bernasis ria teman-teman blogger!

-end-

images from here

Minggu, 04 Desember 2011

Aku, Tuhan, Lilin, dan Permohonanku.

"Tuhan, Tuhan, aku ingin semua yang Kau ambil daripadaku, dikembalikan dengan sempurna ke hadapanku." Kata seorang anak kecil ketika ia diminta membuat permohonan sebelum meniup lilin dan memotong kuenya.
"Benar begitu? Tidak ingin yang lebih baik dari semua itu?" Jawab Tuhan sambil tersenyum.
Anak kecil itu nampak berpikir keras. "Adakah yang lebih baik dari semua itu?" Tanya si anak dengan lidah cadelnya.
"Selalu ada." Jawab Tuhan dengan singkat.
"Sebenarnya aku tidak menginginkan apa-apa lagi selain yang kemarin Kau ambil dariku." Jawab anak kecil itu sambil memandangi lilinnya.
"Benar begitu? Tidak mau yang lebih baik?" Jawab Tuhan, lagi.
"Jangan membuatku bingung, Tuhan." Kata anak kecil sambil mengerucutkan bibirnya.
"Hahaha. Tiup saja lilinnya, nak. Jangan membuat permohonan jika kau bingung. Tanpa membuatnya pun kau tetap mendapat bagianmu yang terbaik. Ingat? Yang terbaik." Jawab Tuhan sambil mengelus rambut si anak.
Anak kecil dengan baju krem dan celana kuning itu meniup lilinnya. Pada akhirnya, tidak membuat permohonan.
Lilinnya mati dan seketika gelap. Dan hening
"Tuhan, aku tidak suka makan kue dalam gelap. Aku bahkan tidak bisa memotongnya." Kata anak kecil itu.
Lalu Tuhan menyalakan lilin. Lilin-lilin yang diletakkan disetiap sudut ruangan lembab itu.
"Darimana lilin-lilin itu? Aku tidak ingat punya persediaan lilin untuk ruangan ini. Aku juga tidak ingat punya pemantik untuk menyalakannya!" Jerit si anak dengan kaget.
Tuhan tersenyum. Ia menyerahkan pisau pada si anak.
"Potong kuenya, nak. Kau bisa memotongnya sekarang. Aku suka strawberry. Berikan padaku bagian yang berisi strawberry itu."
Anak kecil itu masih heran. Tidak berhenti sebelum ia mendapatkan jawaban atas lilin-lilin itu.
"Darimana itu semua, Tuhan?" Geram si anak.
"Aku yang menyiapkannya saat kau tidur. Aku tahu inilah yang paling kau butuhkan hari ini. Lilin dan terang." Jawab Tuhan dengan santai sambil menikmati kue strawberry itu.
Anak kecil memotong kuenya lagi. Mengambil bagian yang cokelat. lalu memakan untuk dirinya sendiri.
"Aku mencintaimu Tuhan. Kau tau itu?" Kata si anak sambil memakan kue cokelatnya.
"Aku tahu. Omong-omong, ada cokelat di gigimu."
Mereka tertawa bersama-sama sambil menikmati kue di ruangan yang terang penuh lilin.

images from here

Kamis, 01 Desember 2011

December, Hello.

Halo, Desember. 
Tidak ingin melihatmu meski banyak yang menunggumu. 
Nenek beruban sudah siap dengan jarum dan benang rajutannya. Para kakek dan ayah sudah siap dengan sekopnya. Para ibu sudah siap menimbang kalkun. Anak-anak bersemangat dengan bola-bola berwarna silver dan merah. Di luar sana dan di dalam sini, salju dan hujan siap turun. 
Tapi, Desember, di belahan bumi yang lain, disudut kota yang sedikit sepi, ada hati yang tidak siap denganmu. Ada hati yang tidak bersemangat karenamu. Ada hati yang menganggap kedatanganmu terlalu cepat. Ada hati yang berharap kau tidak datang. Sebut saja keluhan, tidak bersyukur. Terserahmu saja.
Hei Desember, tidak semua suka denganmu. Tapi jangan khawatir. Hanya segelintir mereka yang mencoba menghadangmu, meski kau tidak bisa dihadang. Lebih banyak yang menantimu. Yang segelintir, yang minoritas, mungkin akan menjadi fleksibel, pada akhirnya. Terpaksa menyukaimu. Menunggu kejutan darimu. Jangan sinterklas. Dia terlalu merah dan buncit untuk rumah mungil. 
Emas. Ingin yang berwarna emas untuk hari-harimu. 
Bisakah menjadikan salju dan hujan berwarna emas, Desember?

this image from here

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...