Halo, Desember.
Tidak ingin melihatmu meski banyak yang menunggumu.
Nenek beruban sudah siap dengan jarum dan benang rajutannya. Para kakek dan ayah sudah siap dengan sekopnya. Para ibu sudah siap menimbang kalkun. Anak-anak bersemangat dengan bola-bola berwarna silver dan merah. Di luar sana dan di dalam sini, salju dan hujan siap turun.
Tapi, Desember, di belahan bumi yang lain, disudut kota yang sedikit sepi, ada hati yang tidak siap denganmu. Ada hati yang tidak bersemangat karenamu. Ada hati yang menganggap kedatanganmu terlalu cepat. Ada hati yang berharap kau tidak datang. Sebut saja keluhan, tidak bersyukur. Terserahmu saja.
Hei Desember, tidak semua suka denganmu. Tapi jangan khawatir. Hanya segelintir mereka yang mencoba menghadangmu, meski kau tidak bisa dihadang. Lebih banyak yang menantimu. Yang segelintir, yang minoritas, mungkin akan menjadi fleksibel, pada akhirnya. Terpaksa menyukaimu. Menunggu kejutan darimu. Jangan sinterklas. Dia terlalu merah dan buncit untuk rumah mungil.
Emas. Ingin yang berwarna emas untuk hari-harimu.
Bisakah menjadikan salju dan hujan berwarna emas, Desember?
this image from here |
3 komentar:
Welcome December, please be nice. :)
welcome December, mo kamu isi apa di bulan ini, udah ada plan untuk itu ?
bye November Rain :3
welcome December winter.
Semoga lebih baik lagi
Posting Komentar