"Kebenaran adalah berani, dan kebaikan tidak pernah takut." -William Shakespeare_Measure for measure-

Rabu, 24 Maret 2010

AKU........

"dia cacat......"

terinspirasi dari cibiran tersebut, terinspirasi dari mereka yang punya keunikan yang disebut cacat oleh dunia, terinspirasi oleh mereka yang diberi label cacat, namun menghasilkan sebuah cerita luarbiasa, terinspirasi oleh anak-anak yang "disingkirkan" namun masih tetap mempertahankan senyumnya,..mungkin saja jika mereka bisa bicara lantang, mereka akan bicara seperti ini.......

.......................

Aku,
Hanya seorang anak yang tidak pernah diperhatikan

Aku,
Tinggal di sebuah tempat penampungan yang bahkan tidak diperhatikan oleh kalangan besar

Aku,
Dianggap sebagai aib dimanapun aku berada

Aku,
Tidak pernah melihat dunia luar, karena dunia luar tidak mau menerimaku

Aku,
Tidak pernah melihat kerlap-kerlip lampu mall, karena tempat itu tidak akan pernah menerimaku, apapun usaha yang aku lakukan

Aku,
Dianggap tidak mampu berpikir dan diremehkan orang-orang disekitarku

Aku,
Tidak memiliki tubuh sempurna, dan karena fisikku, orang-orang melihat “takjub” padaku

Tapi .........

Aku akan tetap tersenyum
Meskipun orang-orang menganggap senyumku sebagai seringai mengerikan

Aku akan tetap berjuang
Meskipun orang tidak menaruh harap padaku

Aku akan tetap belajar
Meskipun mungkin tidak ada yang membutuhkan kepintaranku

Aku akan tetap berjalan
Meskipun harus dibantu dengan alat

Aku bukan seorang anak yang akan menyerah begitu saja

Aku akan hadapi dunia dengan senyum terbaikku

Aku akan menikmati hidupku yang seperti ini

Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk melihat dunia

Aku tidak dilahirkan begitu saja tanpa sebuah rencana indah

Aku tidak pernah sendiri

Karena malaikat berjalan bersamaku

Aku tidak pernah tertatih-tatih

Karena Bapa menggandeng tanganku sangat erat

Aku tidak akan melewatkan rencana indah apa yang akan terjadi dalam hidupku

Karena itu aku akan berjuang sampai waktuku didunia sudah habis

Aku akan tetap tersenyum

Aku akan tetap tersenyum


................................................


.....mungkin saja jika mereka bisa bicara lantang, mereka akan bicara seperti ini.......

atau kalau tidak mungkin,....?
setidaknya, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini...

JIKA, mereka mampu berpikir seperti ini....

bagaimana dengan kamu, hai orang normal?

...................

"dia cacat......"

terinspirasi dari cibiran tersebut, terinspirasi dari mereka yang punya keunikan yang disebut cacat oleh dunia, terinspirasi oleh mereka yang diberi label cacat, namun menghasilkan sebuah cerita luarbiasa, terinspirasi oleh anak-anak yang "disingkirkan" namun masih tetap mempertahankan senyumnya,..mungkin saja jika mereka bisa bicara lantang, mereka akan bicara seperti ini.......


............................................

DAFTAR KESALAHAN DAN KEBAIKAN SAYA…..

Hari ini seseorang memikirkan berbagai kesalahan yang sudah ia buat untuk satu hari ini,..

Selalu begini setiap malam,…

Beberapa hari kemudian, ia memutuskan untuk mencatat semua kesalahan yang telah ia lakukan pada hari itu,..

Kemudian ia mulai berpikir untuk mencatat semua kesalahan yang telah ia lakukan selama masa hidupnya,..

“aku ingin tahu, seberapa bejatnya aku, kesalahan apa saja yang sudah aku lakukan selama ini, sejak aku menyadari arti dunia ini…kupikir aku tidak banyak melakukan kesalahan…yah, hidupku kan lurus-lurus saja….ini tidak sulit…”

Lalu ia mulai menulis,..mulai mendaftar…

Satu jam berlalu, habislah 5 lembar ukuran A4, penuh dengan tulisan daftar kesalahannya.,

Ia belum menyerah meskipun tangannya sudah lelah menulis dan otaknya sudak lelah untuk mengingat-ingat kesalahan-kesalahannya…

Beberapa jam yang tidak terhitung terlewati, dan ia menyerah…

Ia menyadari banyak kertas bertebaran dan tentu saja isinya adalah semua daftar kesalahannya…

“ini tidak mungkin…sepertinya aku lurus-lurus saja…..ini yang kuingat…bagaimana dengan yang tidak kuingat??berapa banyak lagi??”

Ia panik…

“bagaimana ini??tidak mungkin….bagaimana aku bertanggungjawab dengan kesalahan-kesalahan ini??”

Lalu seseorang mengambil kertas demi kertas itu..Ia kumpulkan, lalu Ia hapus, dan Ia membakar semua kertas itu hingga sisa abu….

Betapa kagetnya orang itu…”hei..apa yang Kau lakukan??mengapa membakar semua kertas-kertasku??

“Aku tidak ingin ada daftar ini, Aku ingin menghapusnya, dan tenang saja, Aku punya kuasa untuk itu,..Aku pikir kau masih punya kesempatan untuk memperbaikinya,..coba lihat Aku, lihat Aku dan Aku sungguh berharap kau dapat melakukan yang lebih baik daripada semua ini…”

Dan Ia pergi….

“Bagaimana ini, terlalu banyak kesalahan-kesalahanku,,. Rasanya tidak mungkin aku melihat wajahMu lagi…..tidak pantas…itu kata-kata yang sangat cocok untuk menggambarkan perasaanku saat ini..”

“pantas saja kesialan selalu menimpaku,..pantas saja hari-hari ini selalu berjalan tidak sesuai dengan yang aku inginkan, pantas saja aku selalu dilanda kesedihan dan ditimpa musibah-musibah, semua karena kesalahan-kesalahan yang aku lakukan yang tidak mampu aku ingat…….”

……………………………………….

Lalu suatu saat, ia mencoba mendaftar kebaikan apa saja yang pernah ia dapatkan…

“aku penasaran, berapa kebaikan yang aku dapatkan selama ini, karena rasanya aku selalu ditimpa sial….”

Lalu ia mulai menulis,..mulai mendaftar…

Satu jam berlalu, habislah 5 lembar ukuran A4, penuh dengan tulisan daftar kebaikan yang ia rasakan.,

Ia belum menyerah meskipun tangannya sudah lelah menulis dan otaknya sudak lelah untuk mengingat-ingat semua kebaikan yang pernah ia dapat dan rasa…

Beberapa jam yang tidak terhitung terlewati, dan ia menyerah…

Ia menyadari banyak kertas bertebaran dan tentu saja isinya adalah semua daftar kebaikan yang pernah ia rasakan…

“ini tidak mungkin…sepertinya kesalahanku banyak dan tak terhitung …..ini yang kuingat…bagaimana dengan yang tidak kuingat??berapa banyak lagi??”




…………………………………………





saya berpikir dan mencoba mendaftar semua kesalahan-kesalahan yang saya lakukan, ternyata beratus-ratus bahkan beribu-ribu lembar sepertinya tidak cukup menampung semua kesalahan selama saya hidup..tapi aneh...TUHAN slalu saja menghapus semua itu selama batas waktu ini, dan menyuruh saya mengganti daftar kesalahan itu menjadi daftar kebaikan apa saja yg pernah terjadi dalam hidup saya, dan sungguh hasilnya terlalu banyak kebaikan hidup dariNYA yg tdk bisa saya daftarkan,..

-deimoete-

Sabtu, 13 Maret 2010

CERITA INI….

“hahahahaha….”
Dia tertawa, tertawa bersama-sama teman-temannya,
Sesekali ia terbahak-bahak bersama gerombolannya,
Ia melucu di depan para sahabatnya, keluarganya, dan kekasihnya.
Tapi siapa sangka ia menangis tersedu-sedu setiap malam,
Mungkin saja ia dianggap orang gila jika ada yang mendengarnya,
Atau mungkin ia memang sudah gila?



Inilah kisahnya, yang kelak akan menambah koleksi kisah-kisahnya yang lain, semoga…..
Ia terbangun pagi itu dan mengumpulkan semangatnya untuk melakukan segudang aktivitasnya. Pagi itu berubah menjadi siang yang terik. Lalu panas disiang itu akhirnya sedikit meredup. Ia pulang ke tempat istirahatnya. Beberapa menit kemudian, ia mengangkat teleponnya. Lalu dunia serasa berputar terbalik. Ia mendapati dirinya Blank seketika. Lalu ia menangis sejadi-jadinya. Itulah kali pertama ia kehilangan kendali didepan banyak orang.
Sejak saat itu, ia merasa dirinya terbang entah kemana. “everything was changed!” pikirnya. Ia bukan lagi orang yang dulu. Dunia serasa berhenti dan ia jatuh. Jatuh dan tidak akan bisa berdiri lagi karena luka yang menganga di kedua lututnya terlalu besar. Tapi ternyata ia masih bisa berdiri. Ia berdiri tegap. Tegap di hadapan banyak orang. Ia harus menjadi kekuatan, setidaknya untuk orang-orang terdekatnya yang masih tersisa. Lalu ia memutuskan berdiri tegap dan tidak akan tersungkur lagi.
Ia kembali menata semua yang telah hancur. Menata dengan tertatih-tatih, dengan luka menganga yang besar itu. Ia kembali membuat rencana baru, karena rencana-rencana lamanya telah terkoyak habis. Ia kembali menata emosinya dengan sisa-sisa kekuatannya. Lalu ia tertata.
Benarkah tertata? Dengan rapi? Sepertinya tidak. Ia tersungkur untuk kesekian kalinya setiap ia sedang sendiri. Iya. Ia bisa dengan leluasa tersenyum bahkan tertawa terbahak-bahak bersama dengan orang-orang kesayangannya. Ia bisa melucu dihadapan orang-orang yang ia kenal. Tapi, toh nyatanya setiap malam ia menangis sejadi-jadinya dihadapan tembok, dan TUHAN. Kekuatan itu hilang seketika. Segala yang tertata rasanya selalu roboh setiap malam, dan ia harus mengerahkan tenaganya di keesokan harinya untuk menata kembali semua yang telah roboh dan hancur malam sebelumnya, selalu seperti itu.
Ia bosan. “ rasanya aku ingin tidur saja, lelah. Ingin tidur dan tolong jangan bangunkan aku TUHAN, jangan bangunkan aku, karena aku tidak ingin bangun.” Tapi ia tetap terbangun.
“mungkin aku harus berkonsentrasi menyembuhkan lukaku, bukan menghabiskan waktu menata semua ini, karena nantinya akan kurobohkan lagi, aku harus meyembuhkan luka ini, supaya aku menjadi lebih kuat, dan aku bisa menata lebih baik, sehingga tidak mudah roboh dan hancur”
Kalau saja itu mudah, maka dengan sekejap mata semua akan menjadi baik. Tapi itu tidak mudah. Sangat tidak mudah. Dengan matanya ia melihat keredupan orang-orang terdekatnya yang masih tersisa. Dengan matanya, ia melihat gairah hidup yang mulai tercuil sedikit demi sedikit. Dengan matanya, ia melihat topeng ketika sedang bercermin. Mungkin lukanya bukan mongering, tapi semakin bernanah.
Dulu ia berjanji bahwa tidak ada lagi complain apapun. Tapi ia mengingkari janjinya. Ia mengingkarinya. Karena ia tidak sanggup menahan sakit lukanya. Ia menyalahkan penyebab luka ini. “siapa yang membuatku terjatuh seperti ini???siapa??” ia menuntut. Tapi itu tidak membuatnya menjadi lebih baik. Ia semakin tersungkur, dan…sakit.
“jangan bodoh, bangun saja dan berlarilah” kata orang-orang disekelilingnya. Karena itu ia harus kuat. Setidaknya berperan kuat. Ia tidak boleh lagi menunjukkan luka dan kelemahannya. Tidak di depan orang-orang kesayangannya. Cukup di depan tembok-tembok itu, dan didepan TUHAN.
“aku bisa terbahak-bahak dan menahan sakit dan ketidaksanggupanku dihadapan mereka, tapi tidak dihadapanMu TUHAN, aku tidak bisa bersembunyi dihadapanMu. Tidak bisa. Kalau aku harus menangis seperti orang gila di depanMu, maka izinkanlah. Karena aku tidak punya kekuatan lagi untuk terbahak-bahak, menahan sakit dan ketidaksanggupanku di hadapanMU, tidak. Tolong, izinkanlah, sudah cukup topeng ini untuk mereka, tapi tidak untukMu,..”
Luka itu? Mungkin belum sembuh benar, semoga luka itu lekas sembuh, supaya ia mendapat kekuatannya kembali untuk melepas topengnya, dan menata semua yang telah hancur. Memperlihatkan tawa yang sesungguhya pada dunia. Tawa kemenangan, pada dunia….

“hahahahaha….”
Dia tertawa, tertawa bersama-sama teman-temannya,
Sesekali ia terbahak-bahak bersama gerombolannya,
Ia melucu di depan para sahabatnya, keluarganya, dan kekasihnya.
Tapi siapa sangka ia menangis tersedu-sedu setiap malam,
Mungkin saja ia dianggap orang gila jika ada yang mendengarnya,
Atau mungkin ia memang sudah gila?
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...