Yang satu menuding yang lain. Yang lain menghakimi yang satu. Dengan modal percaya diri berlebih, lalu siapa saja bisa menjadi hakim. Timbangan emas yang seimbang menjadi merah dan berat sebelah. Yang tertawa dihakimi dan yang menangis menghakimi, lalu semua menjadi terbalik.
Jangan terlalu yakin dengan citra cermin pantulanmu yang mengatakan bahwa kau tidak pernah menuding dan menghakimi. Cermin itu berbohong, tepat seperti ketika cermin berbohong tentang kecantikan sang ratu pada dongeng si putri salju. Hei, karena itulah aku memecahkan cerminku.
Aku dan kamu punya telunjuk tajam dan jubah hakim ilegal untuk digunakan fungsinya bagi orang lain, bahkan pada diri sendiri.
Oh, Tuhan. Dunia hebat. jangan lupa, tambahkan tanda kutip pada kata hebat.
this image random from google |
1 komentar:
iya...apalagi indonesia :D
wkwkwkkw
Posting Komentar